Zulkifli Hasan Mengajak PKS dan Gerindra Masuk KIB
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menjelaskan, Konsolidasi Indonesia Berpadu (KIB) buka pintu buat partai tergabung.
Dianya juga ajak PKS dan Gerindra untuk masuk dengan KIB.
“Tambah bisa, jadi misalkan PKS ingin masuk, Gerindra ingin masuk bisa saja,” katanya di DPP PAN,
PAN sendiri malas keluar KIB. Zulhas jamin konsolidasi sedang kompak dan terus akan bersama Golkar dan PPP.
“Ya KIB kompak, kuat, malah kita saat ini apapun harus KIB bertiga,” kata pria yang dekat dipanggil Zulhas ini.
Masalah capres dan cawapres jangan sepihak. Untuk yang ingin masuk dengan KIB harus mengulas bersama dahulu siapa calon presidennya.
“Sehingga kita tiga, Golkar, PAN PPP, jika ada yang tergabung oke, setelah itu kita baru berdialog siapa capresnya siapa wakil presidennya,” kata Zulhas.
Dikabarkan, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad memberi respon ajakan PKS untuk tergabung dengan Konsolidasi Peralihan bersama NasDem dan Demokrat. Ia menjelaskan, faksinya selalu terbuka untuk berbicara hal konsolidasi terhitung dengan PKS.
“Kami tidak tutup peluang partai-partai untuk tergabung dalam konsolidasi yang telah kami wujud dengan PKB. Dan pada sekarang ini kami masih lakukan penjajakan-penjajakan pada beberapa partai tentu saja,” kata Dasco, saat diinterviu di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta,
Walau begitu, ia memandang alangkah lebih bila PKS lah yang tergabung dengan konsolidasi Gerindra dan PKB. Karena, Gerindra jelas sudah cara di depan dan dari hasil pertemuan pimpinan nasional (Rapimnas) jika pada Pemilu 2024 mengangkat Prabowo jadi calon presiden.
“Jika ada yang ingin ajak kita tergabung, kita balik saja, kenapa tidak turut tergabung dengan kami?,” katanya.
Karena kita jelas sudah dan tentu jika instruksi rapimnas Partai Gerindra capresnya Pak Prabowo,” lebih Dasco.
PKS Mengajak Balik
Awalnya, PKS ajak balik Partai Gerindra untuk tergabung dengan Konsolidasi Peralihan bersama Partai Demokrat dan Partai NasDem. Karena, dinamika Politik di saat Pemilu 2014 dan 2019, akan berlainan dengan Pemilu 2024.
“Kesempatan konsolidasi PKS dengan Gerindra masih tetap terbuka, tetapi status sekarang ini pasti berlainan dengan 2014 dan 2019,” kata Juru Berbicara (Juru bicara) PKS M. Kholid, saat diverifikasi,
“Jika 2014 dan 2019 kami kan pernah memberikan dukungan Pak Prabowo Subianto yang disebut Ketua Umum Gerindra, nach untuk 2024 waktunya berganti-gantian. Gantian Gerindra yang kami mengajak untuk turut opsi dari PKS jika nanti kelak Konsolidasi Peralihan jadi dideklarasikan,” lanjutnya