Sangsi Koreksi UU ITE Diolah dengan Cepat, Formappi: Konsentrasi DPR Terhisap Penyiapan Pemilu
Periset Komunitas Warga Perduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus akui pesimis Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan mengolah koreksi Undang-Undang Info dan Transaksi bisnis Electronic (UU ITE) secara cepat.
Masalahnya menurut Lucius, di saat-saat tahun politik, beberapa politikus di DPR akan konsentrasi menyiapkan Penyeleksian Umum 2024 daripada melakukan pekerjaannya sebagai anggota legislatif. “Susah rasanya mengharap jika koreksi ini akan cepat dijadwalkan ulasannya di DPR.
Apa lagi kita mengetahui sekarang ini telah masuk tahun politik. Waktu DPR untuk konsentrasi lakukan penerapan fungsi dan tugas semakin lebih banyak terhisap untuk masalah penyiapan Pemilu 2024,” kata Lucius, Jumat malam.
Ditambah, kata Lucius, UU ITE juga baik dipakai di tahun pemilu. Menurutnya, UU ITE bisa digunakan untuk tekan musuh politik dengan pasal-pasal yang dimuat di UU itu.
“Dengan adanya banyak keuntungan yang ada pada UU ITE yang saat ini untuk politikus, rasanya mereka tidak akan tergerak untuk selekasnya mengganti kemewahan itu, apa lagi saat cuaca kompetisi ke arah Pemilu menuntut tersedianya banyak ‘senjata’ untuk lemahkan faksi musuh,” tutur Lucius.
Lucius menjelaskan, lambannya proses koreksi UU ITE tercermin dari baru dibacakannya surat presiden berkaitan koreksi UU ITE pada Kamis.
Walau sebenarnya, surpres itu sudah diberikan pemerintahan ke DPR semenjak Desember 2021, maknanya nyaris satu tahun berakhir sampai pada akhirnya surpres dibacakan di pertemuan pleno. Walau begitu, Lucius akui tidak terkejut dengan keadaan itu.
Karena, menurutnya, DPR memang lamban mengolah UU yang dipandang menekan oleh khalayak.
Ini berlainan dengan UU yang lain dipacu DPR, seperti koreksi UU Komisi Pembasmian Korupsi, UU Cipta Kerja, dan UU Ibu Kota Negara.
“Untuk masalah ulasan RUU yang kebutuhan publiknya kelihatan menekan, DPR selalu cukup lelet. Berbeda nasib dengan RUU yang lain kebutuhan elitenya cukup berarti, maka dengan cepat sekali DPR mengulasnya,” kata Lucius.
Dalam pada itu, Wakil Ketua DPR Lodewijk F Paulus mengklaim, DPR akan selekasnya mulai mengulas koreksi UU ITE sesudah supres dibacakan di pertemuan pleno DPR, Kamis kemarin. “Semoga kami selekasnya bisa mengulasnya karenanya telah masuk Prolegnas Fokus,” tutur Lodewijk, Kamis.