Menteri kesehatan Yakini Tidak berhasil Ginjal Kronis Karena Obat Sirup, Ini Argumennya…

Menteri kesehatan Yakini Tidak berhasil Ginjal Kronis Karena Obat Sirup, Ini Argumennya…

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yakini, pemicu tidak berhasil ginjal kronis (acute kidney injury/AKI) yang serang anak-anak disebabkan karena konsumsi beberapa obat sirup yang memiliki kandungan cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).

Walau masih tetap ada beberapa faktor yang lain kemungkinan jadi pemicu, tetapi menurut dia, prosentasenya benar-benar kecil. “Sampai saat ini ringkasan kita ialah kecil sekali factor resiko di luar beberapa obat. Ada? Ada, hanya benar-benar kecil,” kata Budi saat media visit ke Menara Kompas, Jakarta, Jumat.

“Resiko paling besar tentu dari beberapa obat. Apa 100 %? Kemungkinan tidak, tetapi yang lain benar-benar kecil sekali,” ucapnya kembali. Kepercayaan ini ada selesai ia dan team lakukan rangkaian test ke pasien. Awalannya, ada dua dari 5 pemicu tidak berhasil ginjal kronis yang ia yakin jadi dalang dibalik kematiannya anak-anak karena tidak berhasil ginjal.

Dua pemicu itu ialah infeksi bakteri, virus, atau parasit, dan intoksikasi (keracunan). Tetapi saat lakukan test patologi untuk cari infeksi itu, faksinya tidak mendapati tipe bakteri yang memimpin pasien.

“Jadi ada yang ngomong, Pak, ini dapat karena bakteri leptospirosis. Kita telah test di 34, yang pertama leptospirosis-nya 0 %,” sebut Budi.

Selainnya leptospirosis, pemicu infeksi virus yang paling menguasai ialah virus influenzae. Tetapi ia tidak mendapati keterikatan jika virus itu mengakibatkan kerusakan ginjal.

“Ada virus kita telah test virus yang terbanyak berada di anak-anak ini ialah virus influenza. Tetapi tidak kemungkinan virus influenza dapat turun ke ginjal,” terang ia.

Di lain sisi, pemberian obat penawar (antidotum) Fomepizole jadi penguat. Obat ini berperan untuk mengikat toksin dalam ginjal seorang. Sesudah diberi Fomepizole, pasien pasien masalah ginjal kronis alami pembaruan atau konstan tidak lebih buruk.

See also  7 Tips Pemasaran Email Viral

Selanjutnya, pengecekan mendapati sekitaran 70 % pasien mempunyai senyawa kimia beresiko pada darah dan air seni. Bukti yang lain, beberapa obat sirup yang dipastikan tidak aman oleh Tubuh Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) diketemukan di beberapa rumah pasien.

“Obatnya kita telah kasih Fomepizole, ini obat yang khusus jika disebabkan karena toksikologi bukan oleh parasit. Faktanya langsung pulih . Maka itu yang membuat percaya jika factor resiko yang terbesar sudah tentu beberapa obat,” sebut ia.

Dikabarkan sebelumnya, Juru Berbicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) M Syahril menjelaskan, sampai 3 November 2022, terdaftar sekitar 323 kasus tidak berhasil ginjal kronis terjadi pada anak. Jumlah keseluruhan pasien wafat karena tidak berhasil ginjal kronis bertambah jadi 190 anak.

Kasus tidak berhasil ginjal kronis pada anak di Indonesia mulai terlihat naik di akhir Agustus 2022. Selanjutnya, menurut dia, kasus itu naik terus sepanjang bulan September dan Oktober 2022.

“Sekarang ini telah ada 28 propinsi dengan 323 kasus tidak berhasil ginjal kronis. Ini tempatnya masih (di) 28 propinsi, ada yang dirawat masih 34. Paling banyak di Jakarta, Jawa Barat,” tutur Syahril dalam info jurnalis secara online, Jumat.

About admin

Check Also

Istana Telah Terima Surat Pemunduran diri Zainudin Amali

Istana Telah Terima Surat Pemunduran diri Zainudin Amali

Istana Telah Terima Surat Pemunduran diri Zainudin Amali Staff Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo …