Ingin Ganti Motor Bensin Jadi Motor Listrik? Ini Perhitungan Menteri ESDM Bijakin Tasrif
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bijakin Tasrif memprediksi ongkos yang diperlukan untuk mengkonversi satu unit kendaraan bermotor jadi motor listrik. Dalam hitungannya, seorang perlu keluarkan Rp 15 juta.
Gagasannya, motor bensin yang berumur di sepuluh tahun ke atas akan diubah jadi motor listrik.
“Diprediksi ongkos alterasi dengan keadaan harga dunia yang sedang naik sebesar Rp 15 juta per unit kendaraan. Apa setengahnya ingin ditolong pemerintahan dan misalkan pemilik motor dapat memperoleh support utang,” kata Bijakin Tasrif di Kementerian ESDM.
Tetapi untuk sekarang ini, program alterasi motor listrik masih juga dalam tahapan pilot proyek, maknanya tidak siap dikomersilkan. Selama ini terdaftar ada 120 unit yang telah diubah dan sedang diuji-coba untuk jarak 10.000 km.
Walau biaya alterasi lumayan mahal, Menteri ESDM menyebutkan ongkos alterasi dapat semakin murah bila program alterasi dilaksanakan makin masif. Maka dari itu, Pemerintahan terus berusaha untuk menggerakkan ketertarikan warga agar tertarik mengkonversikan kendaraannya ke motor listrik.
“Ini harga barusan itu tetap harga yang beberapa ratus (alterasinya) itu. Tetapi jika sudah masif ya turun, kita kalkulasi rasio industrinya berapakah,” ucapnya.
Di lain sisi, bila alterasi motor listrik ini berjalan baik, banyak faedah yang bisa dirasa oleh pemerintahan dan warga, satu diantaranya mengirit pemakaian BBM serta lebih ramah lingkungan tentu saja.
Menteri ESDM menjelaskan, terdaftar di Indonesia ada 120 juta motor di mana satu motor memakai BBM prediksi memakai 3 ltr sampai 4 ltr setiap hari. Karena itu bila ditotal konsumsi BBM-nya lebih kurang sama dengan 700.000 barrel. Tetapi, lewat program ini Indonesia bisa kurangi import BBM atau minyak mentah.
Dan bila memakai motor listrik, warga cukup isi daya listrik saja. Misalkan, bila harga BBM dikisaran Rp 7.650 per liter karena itu lebih kurang uang yang keluar satu tahun untuk bayar BBM capai Rp 2,tiga juta.
“Tetapi jika gunakan motor listrik nya hanya keluar uang Rp580.000, dengan BBM yang Rp 10.000 saat ini, karena itu perbedaannya semakin besar . Maka faedahnya itu untuk penghematan warga itu besar,” tandas Bijakin Tasrif.
Menteri ESDM dan Menhub Luncurkan Program Alterasi Motor Listrik, Prioritaskan Kendaraan Dinas
Kementerian ESDM dan Kementerian Perhubungan kini sedang lakukan penilaian penerapan program alterasi motor listrik, dan saran pengutaraan buat memberikan dukungan penerapan secara masif.
Menteri ESDM Bijakin Tasrif, menjelaskan sekarang ini baru ada 120 unit kendaraan bermotor yang diubah, dan akan dilaksanakan eksperimen dalam jarak 10.000 km. Adapun elemen yang diubah datang dari elemen import dan elemen dalam negeri.
“Ini masih tahapan pilot proyek, kita telah ada 120 unit yang diubah saat ini dan saat ini sedang diuji-coba untuk jarak 10.000 km yang diuji-coba pada proses jalan, selanjutnya beberapa komponen apa yang diperlukan di samping kanan elemen luar negeri dan yang kiri elemen buatan dalam negeri,” kata Bijakin Tasrif, saat dijumpai dalam penilaian penerapan program alterasi motor listrik, di Kementerian ESDM.
Selanjutnya, Menteri ESDM menjelaskan, sekarang ini terdaftar ada 120 juta motor di Indonesia. Bila alterasi ini sukses, karena itu beberapa keuntungan yang akan didapat untuk warga dan negara, satu diantaranya dapat mengirit pengeluaran pemakaian BBM.
“Di Indonesia ini kan ada 120 juta motor, sepuluh tahun kembali yang saat ini motor baru sudah sepuluh tahun kan umurnya. Selanjutnya kan ia gunakan BBM kurang lebih ya 3-4 liter setiap hari. Nach, itu jika dikali 120 juta itu sama dengan 700.000 barel yang digunakan kan banyak tuch,” katanya.
Dan bila memakai motor listrik, warga cukup isi daya listrik saja. Misalkan, bila harga BBM dikisaran Rp 7.650 per liter karena itu lebih kurang uang yang keluar satu tahun untuk bayar BBM capai Rp 2,tiga juta.
“Tetapi jika gunakan motor listrik nya hanya keluar uang Rp580.000, dengan BBM yang Rp 10.000 saat ini, karena itu perbedaannya semakin besar . Maka faedahnya itu untuk penghematan warga itu besar,” katanya.
Turunkan Import BBM
Sementara, keuntungan untuk negara yakni pemerintahan bisa juga kurangi devisa import BBM atau minyak.
Karena itu saat ini ialah waktunya Pamerintah dapat menyosialisasikan program alterasi ini, hingga nantinya warga itu ingin menukar motornya yang umur di atas sepuluh tahun ditukar dengan listrik.
“Ini sebagai cikal akan kelak Indonesia, dapat membuat industri otomotifnya sendiri, jika industri-industri kita diberi peluang,” ujarnya.