Dahulu JPO di Bundaran HI Dibedah untuk Menjaga Visual Patung Selamat Tiba, Sekarang Malah Dirintangi Halte Baru Transjakarta

[ad-1]

Dahulu JPO di Bundaran HI Dibedah untuk Menjaga Visual Patung Selamat Tiba, Sekarang Malah Dirintangi Halte Baru Transjakarta

Jembatan penyeberangan orang (JPO) Tosari yang tersambung dengan Halte Tosari, Jakarta Pusat, sudah dibedah pada 2018. Sebagai tukarnya, beberapa orang berjalan kaki dapat ke arah Halte Tosari lewat pedestrian light controlled crossing (pelican crossing) atau atau lampu jalan raya untuk orang berjalan kaki yang seberang. Tidak itu saja, Pemerintah provinsi DKI sudah membedah JPO Bundaran Hotel Indonesia (HI) samping utara Bundaran HI. Dengan begitu, disebelah utara dan selatan Bundaran HI tidak ada JPO yang dipasang.

JPO Dibedah Untuk Menjaga Visual Air Mancur Bundaran HI Salah satunya argumen Pemerinah Propinsi DKI Jakarta membedah JPO Bundaran HI karena kehadirannya dipandang merintangi Patung Selamat Tiba yang hendak menyongsong beberapa olahragawan Asian Game. “Jadi kelak kita bisa rasakan Jalan Thamrin lempeng tanpa JPO dan sampai disekitaran Bundaran HI kita akan melihat kembali patung selamat tiba,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Perobohan JPO ini dilaksanakan mendekati pertandingan Asian Game diadakan. Dengan begitu, beberapa tamu dari luar negeri bisa melihat patung itu saat melewati batas jalan itu. “Patung selamat tiba itu dahulu dibuat untuk ucapkan selamat tiba ke beberapa peserta Asian Game tahun 1962.” “Saat ini dengan JPO kelak di turunkan semuanya orang yang melalui dari Jalan Thamrin ke Sudirman bisa menyaksikan patung ini seperti sebelumnya,” papar Anies.

Revitalisasi Halte Disuruh Disetop Pembangunan atau revitalisasi halte Transjakarta Tosari-Bundaran HI, Jakarta Pusat, disuruh disetop. Keinginan itu tiba dari sejarawan JJ Rizal.

“Pak Gubernur minta setop pembangunan Halte Tosari-Bundaran HI yang menghancurkan penglihatan ke Patung Selamat Tiba dan Henk Ngantung Fontein peninggalan Presiden Soekarno dengan Gubernur Henk Ngantung sebagai kutub pertanda peralihan ibukota penjajahan ke ibukota nasional,” kicau JJ Rizal dalam account Twitter kepunyaannya, @JJRizal.
JJ Rizal sudah meluluskan twitnya itu untuk diambil media. Dalam twit itu, JJ Rizal mengatakan PT Transjakarta semestinya berefleksi adopsi semangat kerja Presiden pertama RI Soekarno. JJ Rizal mengharap, PT Transjakarta mendapati design halte yang pas, bukannya tutup penglihatan Patung Selamat Tiba. Pemerhati transportasi Azas Tigor Nainggolan setuju dengan saran JJ Rizal itu. Azas menambah, PT Transjakarta semestinya tak perlu membuat halte yang besar. “Teritori di sana memang semenjak awalnya dibuat oleh misi Soekarno,” kata Azas saat dikontak, Kamis petang.

See also  9 Aplikasi Manajemen Foto Android Keren yang Akan Memukau Teman Anda

Team Cagar Budaya Akan Panggil Transjakarta Team Pakar Cagar Budaya (TACB) dengan Team Sidang Pemugaran (TSP) DKI Jakarta akan panggil PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) berkaitan revitalisasi Halte Tosari-Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat. Awalnya, Sejarawan JJ Rizal mengatakan pembangunan itu perlu disetop karena halte Tosari-Bundaran HI mengusik visual ke Patung Selamat Tiba yang dengan status object diperhitungkan cagar budaya (ODCB). “Itu telah kami merapatkan intern (di antara) TACB-TSP untuk panggil PT Transjakarta,” papar Anggota TACB Candrian Attahiyyat ke mass media.

Menurutnya, berdasar rapat TACB-TSP, ada dua opsi yang dapat dilaksanakan oleh PT Transjakarta berkaitan revitalisasi Halte Tosari-Bundaran HI. Ke-2 pilihan itu, bangunan Halte Tosari-Bundaran HI direndahkan atau halte itu dibedah. Terbaru, TACB-TSP belum putuskan PT Transjakarta wajib melakukan opsi yang mana.

Ketua Team Sidang Pemugaran (TSP) DKI Jakarta Boy Bhirawa mengatakan pembangunan halte Transjakarta Tosari-Bundaran HI, Jakarta Pusat, menyalahi ketentuan. “Jadi visual object cagar budaya itu (Patung Selamat Tiba) jangan tertutupi,” tutur Boy ke reporter. Boy menjelaskan, tidak diterangkan dengan detail dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 mengenai Cagar Budaya ketentuan yang mana dilanggar. Tetapi, revitalisasi itu salah ketentuan. “Tapi memang biasanya tidak tercantumkan dengan jelas. Cuma, jangan terhalangi itu ada. Jika secara norma pada cagar budaya itu memiliki masalah,” papar ia.

[ad-2]

About admin

Check Also

Istana Telah Terima Surat Pemunduran diri Zainudin Amali

Istana Telah Terima Surat Pemunduran diri Zainudin Amali

Istana Telah Terima Surat Pemunduran diri Zainudin Amali Staff Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo …