Cerita Pasukan Hantu Maut Menjaga Yogyakarta Sepanjang Jenderal Soedirman Perang Gerilya

Cerita Pasukan Hantu Maut Menjaga Yogyakarta Sepanjang Jenderal Soedirman Perang Gerilya

Gempuran Belanda pada Invasi Militer II memacu perlawanan oleh Indonesia. Satu diantaranya oleh Pasukan Hantu Maut. Pasukan Hantu Maut juga tidak sendiri saat lakukan perlawanan pada Belanda di Yogyakarta. Pada waktu itu, pasukan-pasukan lain ikut juga lakukan perlawanan.

Sabtu 21 Desember 1985, mendekati matahari keluar pada Minggu 19 Desember 1948, dengan tiba-tiba, pasukan khusus Belanda menempati lapangan udara Adisucipto, Maguwoharjo, Sleman. Selang beberapa saat, Yogyakarta, yang waktu itu sebagai ibu-kota, ditempati Belanda. Belanda dengan selekasnya menarik pimpinan negara Indonesia. Soekarno-Hatta ialah satu diantaranya.

Penawanan Soekarno-Hatta mengakibatkan kevakuman pimpinan negara dan pemerintah. Selanjutnya atas ide Syafruddin Prawiranegara, berdirilah Pemerintah Darurat Republik Indonesia atau PDRI. Pembangunan PDRI terjadi di Halaban (Limapuluh Koto), kurang lebih 15 km selatan Payakumbuh, Sumatra Barat pada 22 Desember 1948 jam 3.40 pagi hari, 2 hari sesudah Belanda kuasai ibukota Yogyakarta.

Di lain sisi, pasukan-pasukan untuk menantang Belanda dibuat. Satu diantaranya ialah Pasukan Hantu Maut. Diambil dari situs sah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Penelitian, dan Teknologi, Pasukan Hantu Maut ialah gerilyawan Republik Indonesia yang dari pemuda Kampung Pujokusuman di Yogyakarta.

Pasukan ini ditugaskan untuk menantang tentara Belanda yang kuasai Yogyakarta. GBPH Poedjokoesoemo, putra Sri Sultan Hamengkubuwono VIII, menggagas pembangunan pasukan ini. Peranan pasukan ini ialah lakukan beberapa gangguan pada tentara Belanda sepanjang Jenderal Soedirman lakukan perang gerilya.

Tetapi menurut Djumarwan dan Danar Widiyanta (dalam “Peran Pasukan Polisi Siswa Tatap muka dan Gereja Pugeran dalam Revolusi Indonesia Tahun 1948-1949 di Yogyakarta,” 2018), Pasukan Hantu Maut sebagai pasukan yang berdiri di bawah Pasukan Polisi Pelajar Pertempuran (P3).

See also  unduh antivirus

Pasukan P3 ini sebagai kompi bentukan dari Mobile Brigade Besar Djawatan Kepolisian Negara. Pimpinan dari Pasukan P3 ialah Inspektur Polisi II Djohan Soeparno. Dan, sebagian besar anggota dari Pasukan P3 ialah siswa Mobile Brigade yang lakukan penataran dan bertempat di Sekolah Polisi Negara Ambarukmo.

Selanjutnya, Pasukan P3 sendiri mempunyai beberapa regu di bawahnya. Regu-regu ini ialah Regu Kairun, Regu Sugiman, Regu Supardal, Regu Baging, Regu Sukijo, Regu Mujo, Regu Sumarto, Regu Suharto, Regu Ajudan, dan paling akhir ialah Regu Hantu Maut.

 

About admin

Check Also

Istana Telah Terima Surat Pemunduran diri Zainudin Amali

Istana Telah Terima Surat Pemunduran diri Zainudin Amali

Istana Telah Terima Surat Pemunduran diri Zainudin Amali Staff Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo …