3 Respon Beragam Pihak Selesai Benturan Maut PT GNI di Morowali Utara Sulteng
Pada Sabtu 14 Januari 2023, sebuah benturan luar biasa terjadi di tempat smelter PT Gunbuster Nickel Industri (GNI), Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi tengah (Sulteng).
Kerusuhan antarpekerja di kawasan PT GNI di Kabupaten Morowali Utara terjadi saat mayoritas pekerja lakukan tindakan berhenti kerja serta terjadi di antara pekerja Indonesia dengan pekerja asing asal China.
Minimal 69 pekerja ditangkap oleh polisi selesai turut serta bentrokan luar biasa yang menyebabkan seorang TKA dan dua pekerja lokal wafat.
Selesai peristiwa bentrokan itu, beberapa pihak juga mulai bicara, terhitung PT Gunbuster Nickel Industry atau PT GNI sendiri. PT GNI menyebutkan akan lakukan interograsi atas kejadian demonstrasi di Kawasan Industri GNI di Morowali akhir minggu kemarin. Berdasarkan catatan, perusahaan alami rugi yang besar.
“Kami benar-benar sayangkan kejadian itu. Pihak perusahaan akan bekerjasama dengan pihak berkuasa untuk lakukan interograsi atas berlangsungnya kejadian itu,” tutur Head of Human Sumber and General Affairs PT GNI Muknis Basri Assegaf dalam info sah
“Hal ini bukanlah saja bikin rugi perusahaan dan karyawan karena operasional pabrik harus berhenti, tetapi juga bikin rugi warga sekitaran kawasan Industri,” ikat ia.
Muknis menentang ada rumor yang tersebar masalah penindasan oleh pelaku Tenaga Kerja Asing (TKA) pada Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Dalam pada itu, Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi menyangka keras kekacauan ini dipacu oleh provokator di luar kebutuhan kesejahteraan karyawan dan kelangsungan industri nikel dengan bawa agenda-agenda mereka.
“Kami tidak mau situasi damai dan damai yang sejauh ini terbangun di Morut, dirusak oleh beberapa provokator. Kami inginkan kedatangan investor untuk mengurus kekuatan daerah untuk kesejahteraan warga,” tutur Delis.
Berikut respon beragam pihak selesai berlangsungnya benturan di tempat smelter PT Gunbuster Nickel Industri (GNI), Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi tengah
1. PT GNI
PT Gunbuster Nickel Industry atau PT GNI akan lakukan interograsi atas kejadian demonstrasi di Kawasan Industri GNI di Morowali akhir minggu kemarin. Berdasarkan catatan, perusahaan alami rugi yang besar.
Info, bentrokan terjadi di Kawasan Industri GNI di Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi tengah. Kekacauan itu menyebabkan 2 korban jiwa dan membuat kegiatan perusahaan berhenti.
“Kami benar-benar sayangkan kejadian itu. Pihak perusahaan akan bekerjasama dengan pihak berkuasa untuk lakukan interograsi atas berlangsungnya kejadian itu. Hal ini bukanlah saja bikin rugi perusahaan dan karyawan karena operasional pabrik harus berhenti, tetapi juga bikin rugi warga sekitaran kawasan Industri,” tutur Head of Human Sumber and General Affairs PT GNI Muknis Basri Assegaf dalam info sah yang diterima.
Muknis mengutarakan, sudah dilaksanakan tatap muka yang didatangi Direktur Intelkam Polda Sulteng dan Sekda Morut Musda Guntur yang ditemani Kapolres Morut dan Dandim Morowali dan Morowali Utara.
“Dalam tatap muka itu, semua pihak sayangkan peristiwa yang memunculkan kerusakan dan bikin rugi banyak pihak, baik perusahaan, karyawan sampai masyarakat sekitaran pabrik yang terimbas kegiatan sehari-hari,” paparnya.
Muknis menentang ada rumor yang tersebar masalah penindasan oleh pelaku Tenaga Kerja Asing (TKA) pada Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Ia menyebutkan serangan pada karyawan terjadi saat jam operasional pabrik berjalan hingga kegiatan berhenti dan memunculkan kerusakan kronis.
Disamping itu ada pula perampokan di 100 mess karyawan tenaga kerja lokal, wanita dan tenaga kerja asing. Dan sekitaran 6 alat berat dan kendaraan operasional milik perusahaan terbakar.
“Mereka serang TKA supaya stop bekerja. Dan sesudah ada kekacauan, mereka selanjutnya membakar dan menjarah mess wanita tenaga kerja lokal, sampai menjarah mess TNI selanjutnya membakarnya,” bebernya.
Muknis menjelaskan, dalam serangkaian tindakan itu Polres Morowali Utara sukses amankan 70 orang terduga pelaku. Atas peristiwa itu, ada sekitaran sembilan orang beberapa luka, dan dua orang meninggal (1 tenaga kerja lokal dan satu orang TKA).
Disamping itu, beberapa pihak lain seperti Bupati Morut Delis Julkasson Hehi dan Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi semua setuju sayangkan kekacauan itu minta pihak berwajib untuk menginvestigasi habis aktor-pelaku yang turut serta. Semua pihak setuju supaya di depan hal ini jangan sampai terjadi kembali.
“Perusahaan alami rugi material yang lumayan banyak, khususnya beberapa alat berat kami dan mess tenaga kerja yang dibakar massa. Kami akan memiliki komitmen untuk menginvestigasi habis dan lakukan interograsi untuk mendapati titik jelas atas kasus ini,” ujarnya.
2. Bupati Morowali Utara
Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi memberikan seutuhnya ke barisan kepolisian dan aparatur keamanan yang lain untuk tangani secara hukum beberapa pengacau dan bisa selekasnya mengembalikan keadaan keamanan yang sejauh ini jalan aman supaya industri kembali jalan normal di PT GNI.
Ia menyangka keras kekacauan ini dipacu oleh provokator di luar kebutuhan kesejahteraan karyawan dan kelangsungan industri nikel dengan bawa agenda-agenda mereka.
“Kami tidak mau situasi damai dan damai yang sejauh ini terbangun di Morut, dirusak oleh beberapa provokator. Kami inginkan kedatangan investor untuk mengurus kekuatan daerah untuk kesejahteraan warga,” tutur Delis.
Delis menentang desas-desus yang ditebarkan beberapa provokator jika kekacauan yang diikuti pengerusakan, pembakaran dan perampokan itu dipacu oleh penindasan oleh pelaku tenaga kerja asing (TKA) pada tenaga kerja Indonesia (TKI).
“Tolong dilempengkan infonya ya. TKA yang terserang lebih dulu, lalu terjadi bentrokan. Di tengah-tengah bentrokan ini, ada pelaku-oknum yang manfaatkan peluang untuk lakukan pengerusakan dan perampokan di asrama karyawan putri TKI,” sebut ia.
Buat mengembalikan keadaan disekitaran GNI, Bupati Delis sudah memerintah Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Morut untuk kumpulkan ormas-ormas supaya mempunyai kesatuan pengetahuan dan pengakuan yang betul berkaitan kejadian ini.
Delis minta Camat Petasia Timur dan beberapa kades kumpulkan masyarakatnya untuk memberi pembimbingan supaya tidak kepancing dengan hasutan yang sudah dilakukan pelaku-oknum yang ingin menghancurkan persatuan dan kesatuan dan keadaan serasi yang sudah terikat dalam masyarakat sejauh ini.
Dalam pada itu, Direktur Intelkam Polda Sulteng dan Sekda Morut Musda Guntur yang ditemani Kepala Unit Polisi Pamong Praja Morut Buharman Lambuli, saat informasi ini dibikin, melakukan tatap muka dengan management PT. GNI untuk mengulas beragam hal berkaitan kekacauan itu.
Tatap muka ini didatangi oleh Kapolres Morut dan Dandim Morowali dan Morowali Utara.
Kasatpol PP Morut Buharman Lambuli mengaku jika sampai Minggu siang hari ini, keadaan disekitaran PT GNI cukup aman, tetapi semua pihak masih mengantisipasi untuk menahan terulangnya kejadian awalnya.
3. Menko Polhukam
Menteri Koordinator Sektor Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md akui sudah mengirimi tim ke Morowali Utara, Sulawesi tengah untuk menginvestigasi kejadian bentrokan antarpekerja Pabrik Smelter PT Gunbuster Nickel Industri (GNI). Tim itu akan sampaikan laporan terkini berkaitan tindakan bentrokan itu.
“Kan ini (kejadian bentrokan) baru terjadi kemarin. Saya masih mengutus tim ke situ, saat sebelum saya bicara,” kata Mahfud Md ke reporter di Istana Kepresidenan Jakarta,
“Telah, telah, (tim) telah (jalan). Saya telah utus Pak Rudolf, deputi saya untuk mempelajari ini dan selekasnya memberi laporan yang paling update buat saya,” tambahnya.
Ia malas bicara banyak masalah kejadian bentrokan antarpekerja itu karena masih menanti laporan terkini dari teamnya. Berkaitan permasalahan tenaga kerja dan investasi, Mahfud memberikan ke menteri yang berkuasa.
“Jika substansinya tersangkut Menaker dan Investasi, jika masalah keamanannya agar polisi dahulu,” terang Mahfud.